KETAPANG, MENITNEWS.id – Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Ketapang melaksanakan Teknologi Tepat Guna Penyuluh Pertanian (TTGPP) tingkat Kabupaten Ketapang tahun 2022, Kamis (29/9).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula dinas pertanian peternakan dan perkebunan kabupaten ketapa ng yang dihadiri seluruh perwakilan BPP di kecamatan se Kabupaten Ketapang.
Ketua pelaksana kegiatan, Mari Duryanti,S.TP mengatakan kalau kegiatan gelar yang bertemakan “ dengan teknologi tepat guna, mari kita tingkatkan kreativitas penyuluh untuk mendukung UPSUS Percepatan Swasembada Pangan” diharapkan dapat menghasilkan teknologi-teknologi tepat guna penyuluh yang bisa bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan.
“Jumlah peserta 54 orang dari 18 BPP. Kegiatan ini juga di hadiri perwakilan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Ketapang, para Kepala bidang lingkup distanakbun,” katanya.
Dia melanjutkan, dalam gelar tersebut, setiap BPP diberikan kesempatan menyampaikan TTGPP yang dihasilkan dan dinilai tim juri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan, Ir. Sikat, M.Si.
dalam arahannya mengharapkan para penyuluh mengetahui potensi yang ada disetiap wilayah kerja penyuluhan pertanian nya masing masing sehingga bisa membantu mencarikan jalan keluar atau solusi apabila terjadi masalah dan kendala yang ada diwilayahnya.
“Kita juga harus mengetahui mengapa petani masih belum mau menggunakan benih yang kita sarankan. Jangkauan alsintan di wilayah kerja tidak memadai akan tetapi dengan tekat kuat petani maka akan segera terolahlah lahannya,” terangnya.
Dia juga berharap para petani dapat didorong dengan percepatan tanam dan tanam serempak yang bisa berguna untuk mengendalikan serangan hama dengan kata lain hama akan mundur dengan tanam serempak.
Terlebih, berbagai teknologi yang digunakan untuk membantu usaha tani pelaku utama mulai dari yang biasa dilakukan petani yang dibuat pengembangannya sampai teknologi baru yang diciptakan para penyuluh dan petani. Penyuluh dengan kelompok binaannya harus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan produksi.
“Memang ada kendala, diantaranya kurangnya anggaran, akan tetapi kita tetap harus survive. Kendala dapat diatasi dengan kemampuan kemampuan PPL dilapangan. pertama bagaimana kita mendorong petani untuk mengunakan mekanisasi, kita juga harus mengerjakan pemanfaatan lahan untuk menanam lebih dari 1 kali,” ujarnya.
Keluar sebagai pemenang adalah BBP Kendawangan dengan TTGPP berjudul alat penabur pupuk padat dan cair yang dibuat dari barang bekas dengan memanfaatkan dinamo dan panel Surya sebagai sumber penggerak alat, dapat membantu petani dalam penaburan pupuk padat dan cair. Hanya dengan modal 400 ribu maka alat ini dapat dihasilkan. (as)